Selasa, 25 September 2012

Fotografi

Dosen : Didiet Anindita
Penulis : Vera (915090077)

Seiring berkembangnya zaman, dunia fotografi kini semakin menjadi suatu tren. Semua orang suka berfoto. Dimanapun mereka berada, foto seakan suatu komponen yang wajib untuk diambil. Tak hanya memotret diri, bahkan mereka banyak yang menyukai memotret benda-benda di sekitar. 

Karena banyaknya orang yang suka memotret, kini kita sudah biasa melihat banyak dari mereka yang telah memiliki kamera profesional seperti DSLR. Mereka pun berlomba-lomba untuk belajar tentang fotografi yang ternyata memiliki berbagai teknik. Ya, karena dengan kamera DSLR, kita bisa mendapatkan hasil foto yang lebih bagus dari hasil foto yang bukan diambil dari kamera profesional tersebut. 

Lantas, apa sajakah tekniknya?

Pertama, Panning Photography. Teknik ini merupakan cara memotret benda bergerak dengan kecepatan lambat. Objek yang dihasilkan merupakan benda bergerak dengan background yang benar-benar blur dan memiliki pola menarik. Berikut ini contoh dari Panning Photography :

salah 1 contoh foto panning

Kedua, Sport Photography. Teknik ini biasanya digunakan untuk memotret momen olahraga. Tingkat kesulitannya cukup tinggi karena anda harus menguasai tekniknya, berpacu dengan waktu, dan bisa mendapatkan momen yang bagus.

foto olahraga

Teknik ini memiliki panduan yang dapat anda lakukan, yaitu :

1. Menggunakan Lensa Tele
Lensa dengan rentang fokus 400mm ini berfungsi memperbesar gambar atau untuk membawa subjek agar terlihat lebih dekat. Sehingga, momen berhargapun bisa anda dapatkan walau dari jarak jauh.

2.Gunakan Kecepatan Rana Tinggi
Demi menangkap aksi yang bergerak cukup cepat dan terlihat tajam, anda harus menggunakan kecepatan rana minimal 1/320 detik. Terlebih untuk memotret aksi atlet basket dan lempar lembing.

3. Kecepatan ISO
Gunakan kecepatan ISO minimum yang memungkinkan anda menggunakan kecepatan rana tinggi yang diperlukan bersama apertura besar yang anda miliki.

4. Gunakan Monopod
Monopod berfungsi mencegah goyangan kamera yang akan membuat foto kabur. 

Ketiga, Zooming Photography. Teknik ini harus menggunakan lensa zoom. Untuk memotret, sang fotografer harus menggunakan kecepatan lambat dan memainkan zoom pada lensa.

Keempat, Journalism Photography. Teknik ini terkait dengan suatu peristiwa penting yang diberitakan melalui foto. Isi di dalam foto ini harus memilik 5W+1H, yaitu memiliki informasi dan data agar ia memiliki suatu cerita.

Teknik ini memiliki 2 jenis. Pertama, foto essay, yaitu teknik memotret yang memiliki beberapa seri foto, terdapat beberapa frame, dan saling terangkai satu sama lainnya. Sehingga kita dapat suatu cerita menarik di dalamnya.

Kedua, Decescue Moment. Foto ini diambil secara candid kepada beberapa orang dalam satu frame dan pandangan mereka saling bertentangan.

Pengetahuan Dasar Fotografi

a. Komponen Foto
Foto merupakan kombinasi antara tiga komponen. Pertama, Aperture. Merupakan besarnya sinar yang masuk ke kamera untuk membentuk sebuah foto. Simbolnya adalah f/2.8, f/4, f/5.6, dan lainnya.

Kedua, Shutter Speed. Merupakan kecepatan sinar yang masuk ke dalam foto. Komponen ini berhubungan dengan waktu. Simbolnya yaitu 1/50 secs, 1/100 secs, dan lainnya.

Ketiga, ISO/ASA. Yait kepekaan kamera terhadap sinar. Semakin kecil ISO, semakin terang hasil foto yang dihasilkan.

b. Rules Of Third
Merupakan rumus fotografi untuk membut komposisi. Terdiri dari garis-garis imajiner yang kita buat untuk meletakkan objek tertentu.

c. Zona System
Zona System adalah gradasi dari terang ke gelap. Biasanya untuk foto hitam putih (B&W). Foto hitam putih sebenarnya memiliki 3 warna, yaitu hitam, abu-abu, dan putih.

d. Resolution Photo
Merupakan kemampuan kamera untuk membentuk gambar. Manusia memiliki kemampuan melihat sebanyak 120 juta/pixel sama seperti sebuah kamera. Sedangkan satu halaman majalah biasanya memiliki resolusi sebanyak 9 juta/pixel.

e. Infra Red
Merupakan file yang hanya mengandung black/red (magenta) dan white.

f. Hitam
Merupakan area yang tidak bereaksi terhadap infra merah.

g. Merah/Red/Magenta
Merupakan midtone (warna tengah) dari infra merah.

h. Putih
Merupakan area yang paling banyak mengandung infra merah.

i. Sinar
Sinar dibagi menjadi tiga, yaitu ultraviolet, sinar yang dapat terlihat oleh mata manusia, dan infra red.

j. Side Lighting
Pencahayaan yang dapat dilihat daru berbagai sisi di dalam suatu wilayah. Contohnya, warna biru langit di setiap negara berbeda-beda. Di negara yang berada di garis khatulistiwa seperti Indonesia, sangat sulit untuk mendapatkan warna langit yang benar-benar biru. Berbeda jika kita memotret langit di Eropa yang akan mendapatkan biru yang menajubkan. Hal ini disebabkan karena sinar matahari berasal dari sisi samping sehingga tercipta biru yang terang.

Sumber Gambar :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar