Dosen : Bapak Nurman Hakim ( Seorang penulis, Producer dan Director )
Audio Visual Form ada 2 bentuk :
1. Naratif atau bisa juga disebut cerita
Sebuah film dikatakan naratif / cerita jika :
- Mempunyai hubungan sebab akibat yang jelas
- Ada subjek yang mempunyai keinginan untuk mendapatkan tujuan atau gol yang bisa berhasil atau tidak berhasil. Waktu hendak mencapai tujuan sering adanya noise (gangguan)
Contoh :
a. Film layar lebar
b. Film pendek
c. FTV
d. Sinetron
2. Non-Naratif
Sebuah film dikatakan non-naratif jika :
- Tidak memiliki subjek, kalaupun ada subjek dia tidak memiliki keinginan
- Tidak adanya hubungan sebab akibat
Contoh :
a. Dokumentasi
b. Berita
c. Program televisi (Talkshow, kuis, dll)
d. Iklan
e. Video klip
Subjek yang dimaksud adalah Tokoh Utama atau bisa juga Tokoh Pendukung. Sebuah iklan bisa bersifat naratif dan bisa juga bersifat non-naratif, tetapi mayoritas sebuah iklan bersifat non-naratif. Contoh iklan Naratif yaitu iklan Ponds.
Semua cerita yang ada di film maupun yang sering kita praktekan sehari-hari sebenarnya sama, yang membedakan adalah detail dari sebuah cerita. Detail sebuah cerita berupa konflik, sebuah konflik ada untuk membuat sebuah cerita menjadi lebih menarik. Cerita lahir dari sebuah Ide atau tema.
Sebuah film yang menarik harus:
- Bobot cerita sebuah film berasal dari tema dan ide pokok
- Adanya hubungan sebab akibat
- Pasti membicarakan nilai-nilai kemanusiaan terdalam (sisi gelap nilai-nilai kemanusiaan)
Kenapa film-film barat atau Hollywood gampang masuk ke semua Negara?
Karena, tidak hanya menghibur tetapi ada nilai-nilai kemanusiaan (estetika yang tinggi) sehingga modal kembali dan perusahaan semakin besar.
Penjualan sebuah film :
- Bioskop
- TV
- DVD Right
TV akan membeli film yang ditayangkan di Bioskop jika film tersebut banyak peminatnya.
Sumber Gambar :